Menjelang UAS Biologi di Sinlui bagian 2

SISTEM REPRODUKSI


The last and final chapter of grade 11 is here ! 😉

↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠↠

Reproduksi Vegetatif Tumbuhan !
Tumbuhan dapat melakukan reproduksi secara aseksual/vegetatif ( tanpa pembuahan ). Karena hanya melibatkan satu induk, sifat individu baru hasil reproduksi vegetatif identik dengan sifat induk. Reproduksi vegetatif memanfaatkan sel meristem ( yang dapat berkembang menjadi berbagai macam jenis sel ) pada bagian tertentu dari induk. Perkembangbiakan vegetatif tumbuhan dibagi 2, yaitu :

  • Vegetatif Alami : perkembangbiakan vegetatif yang terjadi secara alami.
  • Vegetatif Buatan : perkembangbiakan vegetative yang terjadi dengan bantuan manusia.

Perkembangbiakan Vegetatif Alami !

Spora :
Merupakan sel haploid ( n ) yang beralih fungsi untuk reproduksi dan terbungkus oleh lapisan pelindung. Spora disimpan dalam kotak spora ( sporangium ) hingga matang dan siap untuk dilepas ke lingkungan. Contoh tumbuhan : tumbuhan paku, dan lumut.


Rhizoma/Rimpang :
Merupakan modifikasi dari batang tumbuhan yang tumbuh menjalar di bawah permukaan tanah ( menyerupai akar ) dan dapat menghasilkan tunas, dan akar baru dari ruas-ruasnya. Contoh tumbuhan : jahe dan kunyit.



Stolon/Geragih :
Merupakan modifikasi batang yang tumbuh menyamping yang pada ruas-ruasnya tumbuh bakal tanaman baru. Geragih menjadi cabang dari batang yang mengalami perubahan bentuk, dan penambahan fungsi. Contoh tumbuhan : stroberi, dan eceng gondok.



Tunas :
Merupakan kuncup yang tumbuh pada ujung batang/ketiak daun. Tunas dari tumbuhan induk kemudian akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Contoh tumbuhan : bambu, dan pisang.



Tunas Adventif :
Tunas yang tumbuh pada organ daun. Pada tepi daun tumbuh tunas yang bila ditanam akan menghasilkan individu baru. Contoh tumbuhan : cocor bebek, dan begonia.



Umbi Akar :
Merupakan akar yang mengalami perubahan fungsi untuk menyimpan cadangan makanan, terutama zat tepung. Umbi akar dapat menghasilkan individu baru apabila ditanam bersama pangkal batangnya ( tunas tumbuh dari pangkal batang tersebut ). Contoh tumbuhan : wortel, dan bunga dahlia.



Umbi Batang :
Merupakan bagian batang yang tumbuh di dalam tanah, dan juga berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, terutama zat tepung. Pada kulit umbi batang terdapat mata tunas, dan jika kondisi lingkungan memungkinkan akan tumbuh tunas baru. Contoh tumbuhan : kentang, dan ketela rambat.



Umbi Lapis :
Merupakan bagian dari pelepah daun yang berfungsi sebagai tempat penyimpan cadangan makanan. Bagian ini memiliki bentuk berlapis-lapis, dan di bagian pangkalnya terdapat batang berbentuk cakram yang beruas-ruas. Pada ketiak daun terdapat tunas yang disebut siung. Contoh tumbuhan : bawang merah, dan bawang putih.



Perkembangbiakan Vegetatif Buatan !

Menempel/Okulasi :
Dilakukan dengan menempelkan mata tunas yang ada di kulit tanaman pada batang tanaman lain yang sejenis. Teknik ini digunakan untuk mendapat tanaman dengan sifat unggul dari dua/lebih tanaman sejenis. Contoh : Pohon jeruk dengan batang kuat tetapi buah kecil & masam dan pohon jeruk dengan batang tidak terlalu kuat tetapi buah besar & manis. Mata tunas dari pohon jeruk dengan hasil buah besar & manis ditempelkan pada pohon jeruk yang batangnya kuat. Akan dihasilkan pohon jeruk yang berbatang kuat dengan buah yang besar & manis.

Cangkok :
Dilakukan dengan mengelupas kulit dari tangkai tanaman yang berkambium, kemudian dibalut dengan tanah, dan dibungkus dengan sabut kelapa/plastik, sehingga akan tumbuh akar. Setelah tumbuh akar, tangkai dipotong dan ditanam di tanah. Tanaman yang dihasilkan cepat berbuah, namun perakarannya kurang kuat. Contoh tanaman : mangga, rambutan, dan jeruk.

Merunduk :
Dilakukan dengan membenamkan tangkai tanaman ke tanah, sehingga bagian yang tertanam dalam tanah akan tumbuh akar. Apabila sudah tumbuh akar maka tanaman dapat dipisahkan dari induk. Merunduk dapat dilakukan pada tanaman yang memiliki cabang batang yang panjang dan lentur seperti anggur, selada air, dan anyelir.
Menyambung/Enten :

Dilakukan dengan memotong batang tanaman lalu disambung dengan batang tanaman lain yang sejenis namun berbeda sifat. Pada tanaman hasil enten dapat dihasilkan dua/lebih buah atau bunga dengan sifat yang berbeda. Contoh tanaman :
  • Tanaman terong hijau disambung dengan terong ungu, maka dalam satu tanaman dapat menghasilkan terong hijau dan terong ungu.
  • Tanaman bunga kertas ( Bougainvillea ) disambung agar dalam satu tanaman terdapat beberapa warna bunga. Contoh : cabang batang tanaman bunga kertas berwarna merah disambung dengan potongan cabang batang tanaman bunga kertas berwarna ungu dan pada cabang lain disambung dengan cabang batang yang memiliki bunga berwana putih. Sehingga dihasilkan tanaman bunga kertas yang memiliki bunga beraneka warna dalam satu tanaman.
Setek :
Dilakukan dengan memotong/memisahkan dari induk suatu bagian tanaman, dan kemudian ditanam untuk menghasilkan individu baru. Setek berdasarkan jenisnya ada 3, yaitu :
  • Setek batang. Contoh : ketela pohon, dan bunga mawar.
  • Setek daun. Contoh : tanaman Zamia sp. dan cocor bebek.
  • Setek akar. Contoh : tanaman sukun, dan tanaman bonsai.

Reproduksi Tanaman Berbiji !

Gymnospermae :
Tumbuhan Gymnospermae dalam reproduksinya menggunakan strobilus/konus. Konus jantan menghasilkan serbuk sari atau mikrospora, sedangkan konus betina mengandung biji atau makrospora atau megasprora. Reproduksi tumbuhan Gymnospermae melibatkan proses pembuahan tunggal. Contoh : tumbuhan pinus, tumbuhan Cychas sp. dll.

Proses reproduksi tumbuhan Gymnospermae :
Reproduksi diawali dengan penyerbukan ( biasanya dibantu oleh angin ). Mikrosporangium pada konus jantan akan melepaskan serbuk-serbuk polen yang dihasilkan dari pembelahan meiosis mikrosporofit selama dalam mikrosporangium. Serbuk polen akan jatuh pada konus betina, dan ditarik masuk ke dalam bakal biji/ovul ( disebut polinasi ). Serbuk sari kemudian akan membentuk tabung polen yang berfungsi untuk menembus megasporangium yang ada dalam ovul untuk menuju sel telur. Ketika tabung polen berkembang, megasporofit mengalami pembelahan meiosis, menghasilkan 4 sel, namun hanya 1 yang sintas menjadi megaspora. Di dalam megaspore, terbetuk 2/3 arkegonium yang masing-masing akan membentuk 1 sel telur.. Selanjutnya, ketika sel telur sudah matang, 2 sel sperma telah terbentuk dalam tabung polen yang bergerak memanjang menuju ke megaspora. Pembuahan pun terjadi. Biasanya pembuahan baru terjadi 1 tahun sesudah polinasi. Dari 2-3 zygot yang dihasilkan, hanya 1 yang sintas menjadi embrio. Ovul kemudian berubah menjadi biji yang tersusun atas embrio, persediaan makanan dari megaspora, dan selaput biji. Biji pinus memiliki struktur mirip sayap sehingga biji pinus mudah diterbangkan oleh angin sehingga dapat tumbuh di tempat yang jauh dari induknya.


Angiospermae :
Tumbuhan Angiospermae memiliki bunga sebagai alat reproduksi utama. Biji dari tumbuhan ini dilindungi oleh buah, dan mengandung endosperma sebagai cadangan makanan dalam biji. Keberadaan endosperma ini didapat dari pembuahan ganda yang dilakukan oleh tumbuhan Angiospermae. Contoh : mawar, kentang, jagung, anggrek, dll.

Bunga :
Merupakan perkembangan lanjut dari daun. Bunga terbagi menjadi 2 bagian utama yaitu mahkota dan kelopak. Bunga dikelompokkan menjadi :
  • Bunga Lengkap : Apabila bunga memiliki benang sari & putik serta mahkota bunga & kelopak bunga. Contoh : mawar, anggrek, kaktus, dan tulip.
  • Bunga Tidak Lengkap : Apabila tidak memiliki salah satu/beberapa dari 4 bagian utama bunga. Contoh : rambutan, dan jagung. Dibagi menjadi 2 : Bunga Telanjang ( bagian perhiasan tidak lengkap ), dan Bunga Uniseksual ( hanya memiliki 1 alat kelamin ).
  • Bunga Sempurna : Memiliki kedua alat kelamin, yaitu putik dan benang sari. Contoh : anggrek, bunga kopi, dan bunga matahari.
  • Bunga Tidak Sempurna : Hanya memiliki satu alat kelamin. Contoh : jagung, kelapa sawit, dan salak.

Berdasar alat kelaminnya, bunga dibagi menjadi :
  • Bunga Biseksual/Hermaprodit : terdapat benang sari dan putik. Contoh : jambu, jeruk, dan kembang sepatu.
  • Bunga Uniseksual : hanya memiliki putik/benang sari saja. Contoh : jagung dan bayam.


Proses reproduksi tumbuhan Angiospermae :
Pada anther, tiap mikrosporangium mengandung mikrosporofit yang akan membelah secara meiosis untuk menghasilkan mikrospora, yang terdiri atas sel generatif, dan sel vegetatif. Mikrospora kemudian akan berkembang menjadi serbuk polen. Sel generatif dalam serbuk polen akan membelah menjadi 2 sperma, sedangkan sel tabung membentuk tabung polen. Sementara, dalam megasporangium tiap ovul, megasporofit membelah melalui meiosis dan menghasilkan 4 megaspora. Dari 4 megaspora hanya 1 yang sintas. Megaspora yang sintas ini akan mengalami beberapa kali pembelahan mitosis untuk membentuk 1 sel telur, 2 inti kutub, 3 sel antipoda, dan 2 sel pendamping ( mendampingi sel telur ). Ketika penyerbukan terjadi, serbuk polen jatuh di kepala putik, kemudian 3 inti sel dalam serbuk polen akan masuk menuju tabung polen dengan sel vegetatif berada di depan sebagai pembuka jalan. Sesudah mencapai ovul ( polinasi ), sel sperma dilepaskan ke dalam ovul. 1 sel generatif membuahi sel telur membentuk zygot yang diploid, sedangkan sel generatif lainnya membuahi 2 inti kutub dan membentuk endosperma yang triploid ( 3n ). Zygot berkembang menjadi embrio yang kemudian dikemas dalam biji bersama cadangan makanan/endosperma.


Pematangan Alat Kelamin Laki-Laki !
Testis meski telah dibentuk sejak embrio, baru mulai aktif melakukan spermatogenesis ketika laki-laki memasuki masa pubertas. Spermatogenesis mulai terjadi ketika ada rangsangan dari interaksi antar hipotalamus dengan kelenjar pituitari dan sel Leydig ( sel yang berada di dekat tubulus seminiferus ). Proses spermatogenesis :
  1. Spermatogonium atau sel germinal ( 2n ) yang ada di dekat membran basalis tubulus seminiferous berproliferasi dan berdiferensiasi menjadi spermatosit primer ( 2n ).
  2. Spermatosit primer membelah secara meiosis. Pada meiosis I dihasilkan 2 spermatosit sekunder ( n ). 2 spermatosit sekunder melakukan pembelahan meiosis II membentuk 4 spermatid ( n ).
  3. Spermiogenesis : masing-masing spermatid mengalami maturasi menjadi spermatozoid atau sperma yang haploid. Sperma tersusun atas kepala ( memiliki nukleus yang dilapisi akrosom ), leher ( mengandung mitokondria ), dan ekor.
  4. Spermiasi : pelepasan sperma dewasa ke lumen tubulus seminiferous, menuju ke tubulus rekti/tubulus lurus, anyaman saluran testis, dan duktus eferen. Sperma kemudian disalurkan ke epididimis.


Hormon Reproduksi Wanita !
  1. Estrogen : dihasilkan oleh ovarium ( pada bagian folikel dan korpus luteum ), dan plasenta. Fungsi : berpengaruh pada pertumbuhan organ reproduksi, kelenjar mamae, sekresi cairan pada serviks untuk mempermudah sperma masuk ke uterus, dan proses kelahiran.
  2. Progesteron : dihasilkan ovarium ( pada bagian korpus luteum ), dan plasenta. Fungsi : merangsang pertumbuhan endometrium uterus untuk implantasi zygot, menghambat kontraksi uterus, dan menghambat masuknya sperma dengan meningkatkan ketebalan mucus serviks sesudah terjadinya fertilisasi.
  3. Luteinizing Hormone ( LH ) : dihasilkan kelenjar hipofisis. Fungsi : merangsang ovarium memproduksi hormon estrogen dan progesteron, serta memacu pertumbuhan korpus luteum, dan ovulasi.
  4. Follicle Stimulating Hormone ( FSH ) : dihasilkan kelenjar hipofisis. Fungsi : merangsang produksi estrogen dan progesteron, serta memacu pertumbuhan folikel/sel telur.
  5. Gonadotropin Releasing Hormone ( GnRH ) : dihasilkan oleh hipotalamus. Fungsi : merangsang hipofisis menyekresikan LH dan FSH.


Hormon Reproduksi Pria !
  1. Testosteron : dihasilkan oleh testis. Fungsi : diferensiasi saluran kelamin internal & genitalia luar serta menstimulasi penurunan testis ke dalam skrotum ( pada saat janin ), dan pertumbuhan & perkembangan ciri-ciri seks sekunder ( pada masa pubertas ).
  2. Dihidrotestosteron : dihasilkan oleh testis. Fungsi : pertumbuhan prenatal dan diferensiasi genitalia laki-laki.
  3. FSH : dihasilkan oleh hipofisis. Fungsi : berperan dalam spermatogenesis.
  4. LH : dihasilkan oleh hipofisis. Fungsi : merangsang sel interstisial testis untuk berkembang dan mensekresikan testosteron.
  5. GnRH : dihasilkan oleh hipotalamus. Fungsi : merangsang kelenjar hipofisis mengeluarkan LH dan FSH.


Pertumbuhan dan Perkembangan Zygot !
♛Fase Pembelahan :
Sesudah fertilisasi zygot akan terus membelah. Dalam fase ini, zygot akan membentuk 2 kutub, yaitu animal pole ( tersusun atas sel-sel berukuran kecil yang berfungsi untuk pertumbuhan ), dan vegetal pole ( terdiri dari sel-sel berukuran besar yang berfungsi dalam penyediaan makanan ). Fase pembelahan berakhir ketika zygot telah membelah hingga mencapai jumlah 32 sel.

♛Fase Morula :
Fase Morula masih berupa pembelahan zygot. Zygot akan terus membelah hingga memiliki 64 sel. Dalam tahap morula, tujuan pembelahan adalah untuk membentuk blastomer yang akan memadat menjadi blastodik kecil ( daerah berisi sel-sel bulat dan pipih yang menjadi tempat sel-sel embrio mulai berkembang ) yang memiliki 2 lapis sel.

♛Fase Blastula :
Pada fase ini terbentuk suatu rongga yang berisi cairan yang disebut blastosol.

♛Fase Gastrula :
Pada fase ini mulai terjadi organogenesis/pembentukan organ-organ. Selain itu, mulai terbentuk 3 lapisan tubuh, yaitu ectoderm ( bakal epitel, rambut, kulit, dan kuku ), mesoderm ( bakal tulang, otot, dan pembuluh darah ), dan endoderm ( bakal hati, pancreas, dan uretra ).

Keanekaragaman Kontrasepsi Manusia !
Prinsip dari kontrasepsi adalah menghambat pergerakan sperma ke ovum, mencegah ovulasi, dan implantasi zygot. Ada berbagai macam kontrasepsi :

⛃Kontrasepsi Alami : dengan sistem kalender, dimana hubungan seks tidak dilakukan saat masa subur wanita.

⛃Koitus Interuptus : pengeluaran penis dari vagina sebelum ejakulasi.

⛃Kontrasepsi Kimiawi : menggunakan zat yang bersifat toksik bagi sperma/spermisida.

⛃Metode Sawar Mekanis : mencegah pergerakan sperma ke tuba fallopi. Contoh : penggunaan kondom, diafragma, dan sterilisasi. Sterilisasi merupakan metode permanen yang dilakukan melalui operasi. Ada 2 jenis sterilisasi, yaitu :
  • Vasektomi : pemotongan vas deferens, kemudian kedua ujung saluran diikat agar sperma tidak dapat mengalir menuju cairan semen.
  • Tubektomi/Ligasi Tuba : pemotongan dan pengikatan tuba fallopi sehingga ovum tidak dapat masuk ke uterus.

⛃Pencegahan Ovulasi :
  • Pil KB : menekan sekresi gonadotropin. Pil KB juga mengandung steroid sintetik yang mirip estrogen dan progesteron.
  • Susuk KB : diberi secara implant. Berisi levornogestrel yang menghambat ovulasi, menipiskan endometrium, dan menghambat sperma karena lendir serviks yang mengental dan berjumlah sedikit.
  • Suntik KB : mengandung progestin yang bekerja menghambat ovulasi, dan mengentalkan lendir serviks.

⛃Penghambat Implantasi :
Memblokade implantasi, seperti dengan alat kontrasepsi dalam rahim, seperti IUD.
  
Fungsi Cairan Zygot !
Karena keambiguan kisi-kisi, cairan zygot yang dimaksud bisa berupa :
  1. Blastosol : cairan yang mengisi rongga pada blastula. Sejak tahap morula, sel tubuh yang akan berkembang menjadi embrio ( sel internal ) dilindungi oleh sel-sel eksternal yang lebih besar ( dikenal dengan nama sel trophoblast ). Ketika rongga mulai terbentuk pada tahap blastula, sel trophoblast mensekresikan cairan blastosol untuk memenuhi rongga tersebut. Cairan ini penuh dengan zat makanan untuk mendukung perkembangan sel.
  2. Amnion : cairan amnion berada dalam kantung rahim. Komposisinya adalah 2% bahan padat, dan 98% air. Fungsi : melindungi janin dari benturan, melindungi tali plasenta dari kekeringan, sebagai cadangan cairan & nutrisi, membuat janin bisa bergerak lebih bebas, dan menjaga janin tetap hangat.

Comments

Popular posts from this blog

Menjelang UAS Biologi di Sinlui bagian 1

Siklus Biogeokimia

THE LEGACY OF KIANTASAURUS