Siklus Biogeokimia

Halo sobat-sobat sekalian !! It's really nice to meet you again... 
Nah, kebetulan di sekolah saya sedang ada tugas untuk membuat skema siklus biogeokimia. Waduh ! Apaan tuh ?  Dari namanya saja sudah kelihatan " kerumitannya ". Nah, untuk membantu sobat-sobat yang mungkin sedang kesulitan " memerangi " siklus-siklus biogeokimia ini maka berikut akan saya isi otak kalian dengan pengetahuan seputar siklus-siklus biogeokimia. Let's check this out !!

Siklus Biogeokimia ? What is that ?
Siklus Biogeokimia merupakan aliran elemen-elemen kimia dan senyawanya yang terjadi antara makhluk hidup dengan lingkungan fisik. Senyawa kimia tersebut bergerak dalam rantai makanan dan akan kembali kea lam melalui proses respirasi, ekskresi, dan dekomposisi. Senyawa kimia akan bergerak membentuk suatu siklus dan terkadang berikatan dengan senyawa lain melalui reaksi alam dan metabolisme makhluk hidup. Terdapat 5 siklus biogeokimia di alam, antara lain :
1. Siklus Air.
2. Siklus Karbon.
3. Siklus Fosfor.
4. Siklus Sulfur.
5. Siklus Nitrogen.

Siklus Air

Gambar terkait

Siklus Panjang : 
Air di laut dan darat mengalami penguapan dan uap air mengalami sublimasi yang membentuk awan dengan kristal es. Awan kemudian terbawa angin ke daratan. Awan dengan kristal es kemudian berubah menjadi kepingan salju dan turun ke daratan membentuk gletser. Gletser akan mencair ketika iklim telah kembali hangat dan membentuk aliran sungai yang akan membawa air kembali ke laut.

Siklus Sedang : 
Air menguap dari laut dan daratan akibat adanya dorongan energi surya dan kemudian membentuk uap air yang terkondensasi menjadi awan. Pada keadaan jenuh, awan berubah menjadi bintik air dan turun sebagai hujan di laut maupun daratan. Air yang jatuh di daratan kemudian ada yang menjadi air tanah maupun air permukaan. Air kemudian mengalir kembali ke laut melalui sungai.


Siklus Pendek : 
Air di laut mengalami penguapan dan terkondensasi menjadi awan. Dalam kondisi jenuh, awan berubah menjadi bitnik-bintik air dan turun ke laut sebagai hujan.


Siklus Karbon



Karbondioksida ( CO) di atmosfer diubah menjadi oksigen ( O) oleh tumbuhan di darat dan fitoplankton serta alga di laut melalui proses fotosintesis. Fotosintesis juga menghasilkan senyawa karbon kompleks berupa glukosa. Senyawa karbon kompleks ini akan diteruskan ke organisme heterotrof melalui rantai makanan. Ketika organisme heterotrof mati, karbon akan diteruskan ke dekomposer dan dibuang sebagai COke atmosfer. Selain itu, CO2 di atmosfer juga berasal dari buangan respirasi seluler seluruh organisme ( hewan, tumbuhan, manusia dan dekomposer ), hasil pembakaran bahan bakar fosil dan kayu & erupsi gunung berapi.


Siklus Fosfor


Fosfor didapat dari fosfat yang ada dalam bebatuan. Akibat hujan, batuan mengalami pelapukan dan fosfat yang terkandung terdistribusi ke air dan tanah.Fosfat dalam tanah kemudian diserap tumbuhan dan masuk dalam rantai makanan. Fosfat dalam tubuh hewan sebagian akan dikeluarkan melalui feses. Ketika hewan/tumbuhan mati, penguraian akan mengembalikan fosfat dalam tubuh mereka ke tanah. Sedangkan fosfat yang berada dalam air mengendap ke dasar batuan dan terserap pula oleh tumbuhan aquatic. Rangkaian kejadian berikutnya terjadi dengan cara yang sama melalui rantai makanan di air.


Siklus Sulfur


Sulfur di atmosfer ada dalam bentuk sulfur dioksida ( SO). SO2 kemudian akan tercampur dalam awan dan turun ke daratan maupun laut sebagai hujan asam dalam bentuk asam sulfat ( H2SO4 ). Asam sulfat kemudian akan diurai oleh bakteri tanah menjadi sulfat. Sulfat yang tersimpan dalam tanah ada yang diserap oleh tumbuhan untuk proses pembentukan protein. Sulfat kemudian masuk dalam rantai makanan. Sulfat tersebut akan kembali ke tanah melalui ekskresi atau melalui penguraian dari dekomposer ketika organisme yang memiliki sulfat dalam tubuhnya mati. Sulfat lainnya ada yang dikeluarkan dari tanah oleh kegiatan pertambangan manusia. Kegiatan pertambangan dan industri kemudian akan menyumbang jumlah sulfur dioksida di udara. Sedangkan sulfat yang ada pada sedimen lautan akan diubah menjadi dimetil sulfida ( CH3SCH3 ) oleh bakteri dan dilepaskan ke atmosfer.


Siklus Nitrogen


Nitrogen bebas di udara masuk ke dalam tanah melalui air hujan atau melalui pengikatan yang dilakukan bakteri seperti Rhizobium sp. yang ada pada akar tumbuhan kacang-kacangan. Nitrogen kemudian digunakan oleh bakteri ( contoh : Rhizobium sp. dan Clostridium sp. ) dalam metabolisme tubuhnya dan terjadi fiksasi nitrogen. Hasil fiksasi nitrogen oleh bakteri ini adalah senyawa ammonium yang kemudian digunakan oleh bakteri seperti Nitrosomonas sp. dan Nitrosococcus sp. untuk menghasilkan energi dan terjadi proses nitrifikasi. Hasil dari nitrifikasi ini adalah senyawa nitrit. Nitrit kemudian digunakan oleh bakteri nitrat seperti Nitrobacter sp. hingga dihasilkan senyawa nitrat melalui nitrifikasi. Senyawa nitrat yang lebih ramah dapat langsung diasimilasi oleh tumbuhan menjadi senyawa nitrogen organik. Jumlah nitrat dalam tanah kemudian direduksi oleh bakteri denitrifikasi seperti Pseudomonas sp. menjadi gas nitrogen yang kemudian dikembalikan ke atmosfer. Sedangkan, tumbuhan dan hewan yang telah mati akan mengalami penguraian oleh dekomposer. Melalui penguraian, nitrat dalam tubuh hewan/tumbuhan akan diubah menjadi ammonium melalui proses amonifikasi.


Yap ! Sekian ulasan saya seputar Siklus Biogeokimia. Semoga ulasan di atas dapat membantu sobat semua !! Saya, Geraldy Kianta, I'm out ! 

Comments

Popular posts from this blog

Menjelang UAS Biologi di Sinlui bagian 1

THE LEGACY OF KIANTASAURUS