Menjelang UTS Biologi di Sinlui bagian 1
BAB I
SISTEM RESPIRASI
Bernapas
adalah proses pertukaran gas antar makhluk hidup dengan lingkungannya, dimana
makhluk hidup mengambil O2 dari lingkungan dan melepaskan CO2
ke lingkungan.
Respirasi
adalah proses memasukkan O2 dan mengeluarkan CO2 sebagai
bagian dari jalannya proses metabolisme tubuh. Metabolisme tubuh berjalan
dengan reaksi :
O2
+ makanan à energi ( ATP ) + CO2 + zat sisa makanan +
H2O
Respirasi
berdasarkan kebutuhan makhluk hidup akan oksigen dibagi 2, yaitu :
1. Respirasi Aerob : memerlukan oksigen untuk
menghasilkan energi dalam metabolisme.
2. Respirasi Anaerob : tidak memerlukan oksigen untuk
menghasilkan energi.
Respirasi
berdasarkan tempat terjadinya dibagi 2, yaitu :
1. Respirasi Internal/Intraseluler : respirasi sel dimana
pertukaran gas terjadi antara kapiler sistemik dengan sel dari jaringan atau
respirasi yang dilakukan makhluk uniseluler.
2. Respirasi Eksternal/Ekstraseluler : respirasi yang
dilakukan makhluk multiseluler yang terjadi sebelum dilakukan respirasi
intraseluler oleh sel-sel jaringan makhluk multiseluler tersebut. Pertukran gas
terjadi antar tubuh dan lingkungan luar.
Respirasi pada Hewan…!
Protozoa ( Respirasi Seluler ) :
Respirasi
dikendalikan oleh mitokondria. Proses :
O2
larut dalam air à O2 masuk ke sitoplasma melalui membran sel
secara difusi à masuk ke mitokondria à O2 dipertemukan dengan zat makanan à proses metabolisme à menghasilkan energi + CO2 ( dikeluarkan
melalui difusi ) + zat sisa ( dikeluarkan oleh vakuola kontraktil )
Porifera ( Respirasi Multiseluler ) :
Respirasi
dilakukan oleh organel mitokondria. Proses :
Porifera
memiliki lubang pori-pori à O2 di air masuk ke dalam lubang pori-pori
mengikuti aliran air à sel koanosit menyerap O2 à disalurkan ke sel amoeboid kemudian ke sel-sel
lainnya à O2 masuk ke dalam sel à metabolisme à zat sisa dan CO2 dikeluarkan dari sel dan
kemudian dibawa ke lubang osculum oleh aliran air untuk dikeluarkan dari
porifera
Coelenterata ( Respirasi Multiseluler ) :
Respirasi
Coelenterata sudah memiliki koordinasi agar respirasi multiseluler dapat
berjalan dengan baik. Organel pengendali respirasi adalah mitokondria. Proses :
O2 laryt
dalam air à air masuk dalam lubang mulut à air disalurkan ke dama rongga gastrovaskuler à sel-sel di tepi rongga menyerap O2 à metabolisme dalam sel à CO2 dan zat sisa dikeluarkan dari sel menuju rongga
gastrovaskuler dan dikeluarkan lewat mulut
Vermes ( Respirasi Multiseluler ) :
Ada
koordinasi untuk mengatur respirasi. Respirasi dikendalikan mitokondria. Proses
:
Udara
diikat oleh kulit à O2 berdifusi ke pembuluh darah à disebar ke seluruh tubuh dan O2 masuk ke
sel à proses metabolisme à zat sisa dikeluarkan dari sel menuju pembuluh darah à dikeluarkan secara difusi melalui kulit
Arthropoda ( Respirasi Multiseluler ) :
Memiliki
organ respirasi berupa paru-paru buku yang lokasinya berdekatan dengan
lubang-lubang spirakel. Respirasi dikendalikan organel mitokondria. Proses :
Udara masuk
melalui lubang spirakel à udara menuju paru-paru buku à disebarkan ke seluruh tubuh à O2 masuk dalam sel dan terjadi metabolisme
à zat sisa dibawa ke paru-paru buku dan dikeluarkan
melalui lubang spirakel
Mollusca ( Respirasi Multiseluler ) :
Pernapasan
dilakukan melalui kulit, kemudian disalurkan melalui sinus. Proses :
O2
diikat oleh kulit à disalurkan melalui sinus à disebarkan ke seluurh bagian tubuh dan masu ke sel à metabolisme à dikeluarkan dari sel, dibawa melalui sinus dan
dikeluarkan melalui kulit
Echinodermata ( Respirasi Multiseluler ) :
Proses :
O2
dalam air masuk melalui lubang mulut à aliran air menyebarkan O2 melalui
tangan-tangannya à sel-sel disekeliling mengambil O2 à metabolisme à zat sisa dan CO2 dikeluarkan melalui
aliran air hingga keluar dari mulut
Pisces atau Ikan :
1. Respirasi Pisces dengan tulang rawan :
Tidak memiliki penutup insang dan respirasinya
dikendalikan rahang bawah. Proses :
Air masuk ke rongga mulut à rahang bawah menjadi cekung à rahang bawah bergerak naik à air meluber ke insang à terjadi pertukaran CO2 dan O2
2. Respirasi Pisces dengan tulang sejati :
Dikendalikan oleh penutup insang. Proses :
Air masuk ke rongga mulut à penutup insang menutup à ketika rongga mulut sudah terisi penuh air,
tekanannya akan menekan penutup insang à aliran air keluar dan terjadi pertukaran O2
dan CO2
Amfibi :
Ketika
masih berudu, amfibi bernapas dengan insang seperti ikan tulang rawan. Ketika
dewasa dan hidup di 2 alam, amfibi bernapas dengan kulit dan paru-paru. Melalui
kulit yang lembap, amfibi mengikat udara yang kemudian masuk ke pembuluh darah.
1. Inspirasi Katak :
Otot sternohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut
membesar à tekanan dalam
rongga mulut menurun à udara masuk menuju hulu tenggorokan melalui koane à klep menutup koane à otot sternohioioideus berelaksasi dan otot
geniohioideus berkontraksi à mulut menjadi kecil dan tekanan dalam rongga mulut
meningkat à celah laring terbuka sehingga udara masuk ke dalam
paru-paru
2. Eksprirasi Katak :
Otot geniohioideus
berelaksasi dan otot sternohioideus berkontrkasi à otot perut berkontraksi à rongga perut mengecil dan paru-paru tertekan à udara keluar dari paru-paru menuju rongga mulut à otot geniohioideus berkontraksi dan otot
sternohioideus relaksasi à rongga mulut mengecil à koane terbuka dan udara keluar.
Aves atau Unggas :
Proses
inspirasi dan ekspirasi aves ketika hinggap sama dengan mamalia dan reptil.
Namun, ketika terbang aves memperoleh bantuan dari kantung udara ( sakus
pneumatikus ) yang berfungsi untuk :
·
Membantu pernapasan waktu terbang.
·
Membantu membesarkan ruang siring sehingga memperkeras suara.
·
Menyelubungi organ dalam dengan rongga udara untuk mencegah kedinginan.
·
Mencegah hilangnya panas badan terlalu besar.
·
Memperbesar atau memperkecil berat jenis tubuh waktu terbang.
Kantung
udara terletak di :
§ Servikal.
§ Abdominal.
§ Toraks anterior.
§ Pangkal lengan.
§ Korakoid.
§ Toraks posterior.
Inspirasi
aves saat terbang :
Sayap
diangkat à kantung udara antar tulang korakoid terjepit, namun
kantung udara di bawah ketiak mengembang à udara masuk ke kantung udara di bawah ketiak à terjadi pertukaran udara di paru-paru
Ekspirasi
aves saat terbang :
Sayap
diturunkan à kantung udara di bawah ketiak terjepit sedangkan
kantung udara antar tulang korakoid mengembang à udara dari paru-paru masuk ke kantung udara antar
tulang korakoid à udara keluar dari tubuh burung melalui trakea dan
menuju hidung.
FACTS
!!
Mesobronkus
adalah cabang bronkiolus yang paling besar pada aves. Mesobronkus terhubung
dengan bronkus primer. Mesobronkus memiliki cabang yaitu bronkus sekunder
anterior ( ventrobronkus ) dan bronkus sekunder posterior ( dorsabronkus ). Di
antara dorsabronkus dan ventrobronkus terdapat parabronkus.
Reptil :
Reptil
memiliki proses respirasi yang sama dengan mamalia. Proses inspirasi dan
respirasinya pun sama. Kalian dapat memahami kedua proses tersebut dengan
membaca catatan ini lebih lanjut pada bagian respirasi manusia J
Respirasi pada Manusia…!
Jalur
respirasi manusia :
Hidung à pharynk à laring à trakea à bronkus à pulmo ( paru-paru )
Di dalam
pulmo jalur berlanjut :
Bronkiolus à Alveolus
Hidung :
Merupakan
saluran udara pertama dengan 2 lubang yang dipisahkan oleh sekat hidung. Dalam
hidung terdapat :
Ø Rambut-rambut halus ( vibrissae ) untuk menyaring
udara.
Ø Selaput lendir ( mukosa ) di sekitar rambut halus
untuk melembapkan udara yang masuk.
Ø Sebasea ( lemak ).
Ø Kelenjar keringat ( sudorifera ).
Ø Kapiler-kapiler darah di sekitar rambut halus ( konka
).
Fungsi
hidung :
Ø Menyaring partikel yang masuk bersama udara ( oleh
rambut halus ).
Ø Melembapkan ( oleh lendir dari mukosa ) &
menghangatkan ( oleh pembuluh kapiler ) udara.
Ø Mematikan kuman ( oleh leukosit pada lendir dari
mukosa ).
Ø Sebagai indra penciuman ( oleh sel-sel olfaktori ).
Faring ( Tenggorokan ) :
Merupakan
saluran tabung kerucut yang dimulai dari bagian belakang hidung dan rongga
mulut hingga daerah sebelum laring dan esofagus ( dekat epiglotis ). Ada 3
daerah faring :
1. Nasofaring.
2. Orofaring.
3. Hipofaring.
Laring :
Saluran
udara setelah faring hingga sebelum trakea. Pada laring terdapat tonjolan
jakun, epiglottis, dan pita suara.
Trakea (
Batang Tenggorok ) :
Saluran
lanjutan dari laring yang dibentuk oleh 16-20 tulang rawan berbentuk C.
Tulang-tulang rawan ini berfungsi menjaga trakea tetap terbuka. Pada trakea
terdapat selaput lendir dan sel-sel epitel yang bersilia ( untuk mengeluarkan
debu dan benda asing ).
Bronkus (
Cabang Batang Tenggorok ) :
Merupakan percabangan
dari trakea. Bronkus kanan lebih pendek dan besar daripada bronkus kiri.
Bronkus kanan tersusun atas 6-8 cincin tulang rawan/kartilago sedangkan bronkus
kiri hanya memiliki 9-12 kartilago. Bronkus dalam paru-paru kemudian
bercabang-cabang menjadi saluran napas yang lebih pendek dan sempit, yang
disebut bronkiolus.
Bronkiolus
:
Tidak
memiliki kartilago melainkan memiliki sel-sel yang bersilia. Pada ujung
bronkiolus terdapat alveolus.
Pulmo :
Berbentuk
kerucut dan tersusun atas jaringan elastic yang berpori-pori seperti spons dan
berisi udara. Terletak di rongga dada kanan & kiri, dan di atas diafragma.
Paru-paru kanan terdiri atas 3 lobus, sedangkan paru-paru kiri terdiri atas 2
lobus.
Alveolus :
Alveolus
tersusun atas 1 lapisan sel epitel skuamosa ( pipih ) dan dikelilingi oleh
pembuluh kapiler. Fungsi : tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida.
Mekanisme Pernapasan Manusia…
Mekanisme
Inspirasi :
1. Otot interkostal eksternal terangkat sehingga tulang
rusuk terangkat ke atas dan depan, dan otot diafragma berkontraksi sehingga
diafragma menjadi datar. Pada inspirasi kuat, sejumlah otot di leher mengangkat
tulang dada dan 2 tulang rusuk pertama.
2. Volume rongga dada membesar dan paru-paru yang
bersifat elastis mengembang.
3. Paru-paru yang mengembang menyebabkan tekanan udara
mengecil sehingga udara dari luar masuk ke paru-paru.
Mekanisme
Ekspirasi :
1. Otot interkostal eksternal berelaksasi sehingga tulang
rusuk turun kembali, dan otot diafrgama yang mendatar menjadi melengkung
kembali. Pada ekspirasi kuat, kontraksi otot intercostal dalam turut membantu
menarik tulang rusuk ke bawah, serta otot dinding abdomen mendorong diafragma
ke atas.
2. Volume rongga dada menyempit sehingga paru-paru
mengecil.
3. Tekanan udara di paru-paru menjadi besar sehingga
udara keluar dari paru-paru.
Pengendalian Pernapasan & Kecepatan atau Frekuensi
Pernapasan…!
Pernapasan
dikendalikan oleh medulla oblongata dan jembatan varol di otak serta aferen
nervs vagus yang menjadi reseptor saluran pernapasan dan paru-paru. Ketika CO2
meningkat dan O2 menurun, darah akan mengalami perubahan pH.
Perubahan ini akan dideteksi oleh medulla oblongata yang akan segera mengirim
impuls pada otot tulang rusuk dan otot tulang rusuk agar berkontraksi lebih
kuat untuk memperbesar volume rongga dada, sehingga lebih banyak O2 yang
masuk.
Frekuensi
pernapasan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
·
Jenis kelamin.
·
Umur.
·
Suhu tubuh.
·
Posisi dan aktivitas paru-paru.
·
Emosi, rasa sakit, dan ketakutan.
·
Status kesehatan.
·
Ketinggian tempat.
Volume dan Kapasitas Paru-Paru…!
Volume dan kapasitas
dari paru-paru dapat diukur dengan spirometer. Macam-macam volume paru-paru,
yaitu :
a) Volume Tidal ( VT ) : volume udara yang masuk/keluar
dari paru-paru selama pernapasan normal. VT pria dewasa mencapai 500 ml
sedangkan wanita dewasa mencapai 380 ml.
b) Volume Cadangan Inspirasi/Komplementer ( VCI ) :
volume udara ekstra yang masuk ke paru-paru saat inspirasi maksimum melebihi
inspirasi tidal. VCI pria sehat mencapai 3.100 ml sedangkan wanita sehat
mencapai 1.900 ml.
c) Volume Cadangan Ekspirasi/Suplementer ( VCE ) : volume
udara ekstra yang dapat dikeluarkan dengan kuat pada akhir respirasi tidal. VCE
pria sehat mencapai 1.200 ml sedangkan wanita sehat mencapai 800 ml.
d) Volume Residu ( VR ) : volume udara sisa dalam
paru-paru setelah melakukan ekspirasi kuat. VR penting dalam kelangsungan
aerasi dalam darah saat jeda pernapasan. VR pria dewasa mencapai 1.200 ml
sedangkan wanita dewasa mencapai 1.000 ml.
e) Kapasitas Residu Fungsional ( KRF ) : jumlah udara
sisa dalam sistem respirasi normal setelah ekspirasi normal. Rumus : KRF = VR +
VCE
f) Kapasitas Inspirasi ( KI ) : jumlah udara maksimal
yang dapat diinspirasikan setelah melakukan ekspirasi normal. Rumus : KI = VT +
VCI
g) Kapasitas Vital ( KV ) : jumlah udara maksimal yang
dapat dikeluarkan dengan kuat setelah inspirasi maksimum. Rumus : KV = VT + VCI
+ VCE
h) Kapasitas Total Paru-Paru ( KTP ) : jumlah total udara
yang dapat ditampung paru-paru. Rumus : KTP = KV + VR
i) Volume Respirasi per menit : VT x jumlah pernapasan
per menit.
j) Volume Ekspirasi Kuat dalam Satu Detik ( VEK1 ) :
volume udara yang dapat dikeluarkan dari paru-paru yang terinflasi maksimum,
pada detik pertama ekspirasi maksimum. VKE1 = 80% x KV
Mekanisme Pertukaran CO2 dan O2 …!
Karena
sulit dijelaskan tolong lihat video ini J
Lihat dulu
baru tanya !! Aku awalnya juga kurang paham setelah lihat video ini jadi paham.
Dan jangan dianggap remeh ! Tahun lalu ini soal uraian dan jawabannya setengah
halaman sendiri !
~ GERALDY
KIANTA ~
Proses Respirasi Seluler pada Manusia...!
1. Glikolisis
: proses pengubahan glukosa menjadi 2 molekul asam piruvat. Produk sampingan
dari glikolisis adalah ATP dan NADH. Glikolisis terjadi di sitoplasma sel.
2. Dekarboksilasi Oksidatif : proses pengubahan
asam piruvat ( yang memiliki 3 atom C ) menjadi asetil koenzim-A/asetil ko-A (
yang memiliki 2 atom C ). Produk sampingan dari proses ini adalah 2 molekul
NADH. Dekarboksilasi Oksidatif terjadi di intermembran dari mitokondria sel.
3. Siklus Krebs : merupakan proses untuk mengubah
asetil ko-A melalui serangkaian reaksi untuk menghasilkan molekul-molekul
berenergi seperti NADH, CO2 ,FADH2 dan
ATP. Siklus Krebs terjadi di mitokondria.
4. Transport Elektron : merupakan proses untuk
menghasilkan ATP melalui NADH, dan FADH2. Pada proses ini
terjadi berbagai transport elektron melalui berbagai komplek protein di membran
mitokondria.
Penyakit pada Sistem Respirasi Manusia…!
- Tuberkulosis : disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis yang penularannya melalui udara.
- Faringitis : peradangan pada faring dan tenggorokan.
- Difteri : gejala berupa sulit bernapas dan menelan, mengeluarkan lendir dari mulut & hidung, demam, serta pembengkakan kelenjar getah bening. Disebabkan Corynebacterium diphtheriae
- Pneumonia : peradangan paru-paru yang menyebabkan alveolus terisi cairan berlebih.
- Kanker Paru-Paru : sel-sel mengalami proliferasi ( pertumbuhan cepat ) dalam paru-paru.
- Influenza : disebabkan Ortomiksovirus
- Flu Burung : disebabkan Highly Pathogenic Avian Influenza Virus strain H5N1
- SARS : disebabkan oleh Coronavirus
- Hipoksemia : penurunan konsentrasi oksigen dalam arteri hingga di bawah batas normal.
- Asfiksia : kondisi kekurangan oksigen yang dapat menyebabkan gagal paru-paru.
- Penyakit Pulmonar Obstruktif Menahun ( PPOM ) meliputi penyakit seperti asma, bronkitis, emfisema, dll.
Thanks buat materinya... Btw mau kasih saran aja buat bagian respirasi hewan, yang berupa siklus ada panah, lambang panahnya ➡️ nggak muncul, malah muncul à di HP.
ReplyDeleteMisal :
Protozoa ( Respirasi Seluler ) :
Respirasi dikendalikan oleh mitokondria. Proses :
O2 larut dalam air à O2 masuk ke sitoplasma melalui membran sel secara difusi à masuk ke mitokondria à O2 dipertemukan dengan zat makanan à proses metabolisme à menghasilkan energi + CO2 ( dikeluarkan melalui difusi ) + zat sisa ( dikeluarkan oleh vakuola kontraktil )
Aku ya bingung di laptop tanda panahnya keluar di android gak
Delete