Menjelang UTS Biologi di Sinlui bagian 2
BAB II
SISTEM EKSKRESI
Sistem
Ekskresi merupakan sistem pengeluaran zat-zat dari dalam tubuh. Ada 4 jenis
pengeluaran dari dalam tubuh, antara lain :
o Ekspirasi ( pada sistem respirasi ) : zat yang
dikeluarkan berwujud gas.
o Defekasi ( pada sistem digesti ) : zat yang
dikeluarkan merupakan sisa-sisa pencernaan dalam bentuk padatan.
o Ekskresi : zat yang dikeluarkan dalam bentuk cair.
Dalam sistem ekskresi ada 2 jenis zat cair yang dikeluarkan, yaitu :
·
Zat cair yang sudah tidak digunakan ( ekskresi ).
·
Zat cair yang masih bisa digunakan. Contoh : hormon yang dikeluarkan
kelenjar endokrin ( sekresi ).
o Osmoregulasi : pengaturan konsentrasi cairan tubuh melalui penyeimbangan dan pengeluaran cairan tubuh.
Sistem Ekskresi pada Hewan !
Hewan
Uniseluler :
Hewan-hewan
uniseluler seperti Protozoa, Porifera, dan Coelenterata memiliki sistem ekskresi yang dikendalikan oleh
vakuola kontraktil. Proses :
Sisa
metabolisme di sel masuk ke vakuola kontraktil à vakuola kontraktil bergabung dengan membran plasma à kandungan vakuola kontraktil kemudian ditumpahkan
keluar dari membran plasma
Plathyhelminthes :
Sistem
ekskresi dikendalikan oleh sel api. Sel api merupakan sel yang memiliki silia
dan akan bergerak jika ada cairan yang masuk ke sel tersebut. Proses :
Zat sisa
metabolisme dari sel-sel tubuh berdifusi masuk ke sel api. Sel api kemudian
meneruskan zat-zat tersebut menuju kanal lubang pengeluaran.
Annelida atau Nemathelminthes
:
Organ-organ
ekskresi pada Annelida antara lain Nefrostom, Metanefridia, dan Nefridiofor.
Ketiga organ ini ada pada tiap segmen dari Annelida. Proses :
Nefrostom menyerap
zat sisa pada rongga tubuh à zat sisa dibawa menuju metanefridia yang banyak
mengandung pembuluh darah à metanefridia menyerap zat-zat yang masih diperlukan
tubuh à zat-zat yang tersisa kemudian dibawa ke nefridiofor
untuk dikeluarkan
Mollusca :
Meski
merupakan makhluk multiseluler, ekskresi mollusca masih sepenuhnya bergantung
pada vakuola kontraktil. Pengeluaran oleh vakuola kontraktil ini dibantu oleh
kulit & sinus. Proses :
Cairan sisa
metabolisme dibawa vakuola kontraktil à dikeluarkan melalui membran sel à dibawa menuju sinus à dikeluarkan lewat bagian kulit
Arthropoda :
Memiliki
bulu malphigi dan anus. Proses :
Zat sisa
metabolisme di rongga tubuh diserap bulu malphigi à bulu malphigi memfiltrat zat yang akan diserap kembali
atau dibuang ( contoh zat yang dibuang : asam urat ) à zat yang masih dipakai akan dikeluarkan dari bulu
malphigi à zat yang tak terpakai akan dikeluarkan melalui usus
belakang menuju anus
Echinodermata :
Ada yang
menggunakan kaki ambulakral ( bintang laut ) atau pohon ekskresi ( terung laut
dan mentimun laut ). Proses :
Sisa-sisa
makanan dibawa vakuola kontraktil à dikeluarkan melalui membran sel à aliran air membawa sisa makanan melalui kaki-kaki
ambulakral atau pohon ekskresi à sisa makanan keluar melalui mulut
Ikan :
·
Pada ikan air tawar, konsentrasi zat terlarut dalam tubuh lebih besar
daripada zat-zat di lingkungan sekitar. Untuk menyeimbangkan tekanan osmotik,
ikan air tawar hanya meminum sedikit air dan mengeluarkan urine yang encer dan
banyak ( oleh sebab itu ginjal ikan air tawar cukup besar, sebab produksi urine
pun juga besar ). Hal ini untuk menghindari kelebihan air dalam tubuh ikan yang
disebabkan perpindahan air ( secara osmosis ) dari lingkungan ke tubuh ikan.
·
Pada ikan air laut, konsentrasi zat terlarut pada lingkungan sekitar
jauh lebih tinggi dari konsentrasi zat dalam tubuh. Untuk menyeimbangkan
tekanan osmotik, ikan air laut meminum banyak air, dan mengeluarkan urine yang
pekat namun sedikit untuk menghindari kehilangan air secara berlebihan dari
tubuh.
Proses
ekskresi pada ikan :
Darah à penyaringan di ginjal à pembentukan urine à dibawa ke anus atau kloaka
Katak :
Proses
pengeluaran zat dari tubuh katak juga menggunakan ginjal dan kloaka dengan
proses yang sama seperti pada ikan.
Reptil :
Pembuangan
zat pada reptile juga menggunakan ginjal. Namun, pada reptile pengeluaran
dilakukan melalui hemipenis ( hemipenis juga digunakan sebagai alat pengeluaran
sperma oleh reptil jantan ), sedangkan kloaka berfungsi dalam pengeluaran
seperti defekasi.
Burung :
Sistem
pengeluaran zat pada burung dilakukan oleh ginjal. Urine yang terbentuk dari
ginjal kemudian akan dibawa ke ureter kemudian dikeluarkan melalui kloaka.
Burung juga memiliki kelenjar minyak untuk meminyaki bulunya.
Sistem Ekskresi pada Manusia !
Sistem
ekskresi pada manusia meliputi ginjal, hati, paru-paru, dan kulit. Proses
ekskresi berfungsi untuk :
§ Menurunkan kadar produk metabolisme dalam tubuh agar
tidak menyebabkan akumulasi.
§ Melindungi sel-sel tubuh dari zat-zat yang bersifat
racun.
§ Menjaga keseimbangan cairan tubuh ( homeostatis ).
§ Membantu mempertahankan suhu tubuh.
Ginjal…!
Ginjal
merupakan organ berwarna merah tua keunguan dengan bentuk menyerupai kacang.
Ginjal memiliki beberapa fungsi, antara lain :
1. Pengeluaran zat sisa organik, seperti urea, asam urat,
kreatinin, ammonia, produk penguraian hemoglobin, dan hormon.
2. Pengeluaran zat racun, seperti obat-obatan, zat kimia
asing, zat aditif makanan, dan polutan.
3. Pengaturan keseimbangan konsentrasi ion-ion penting di
dalam tubuh ( natrium, kalium, kalsium, magnesium, sulfat, dan fosfat ).
4. Pengaturan keseimbangan asam-basa melalui ekskresi ion
hidrogen ( H+ ), bikarbonat ( HCO3- ), dan
ammonia ( NH4+ ).
5. Penjaga tekanan darah melalui pengaturan garam dan
air.
6. Pengaturan produksi eritrosit dalam sumsum tulang
dengan melepaskan hormone eritropoietin.
7. Pengendali konsentrasi nutrisi darah.
8. Mengubah vitamin D inaktif menjadi vitamin D aktif.
Struktur
ginjal :
1. Lobus Ginjal : bagian yang menyusun ginjal. Setiap
lobus terdiri atas 1 piramida, kolumna yang saling berdekatan, serta korteks
yang melapisinya.
2. Hilum/Hilus : cekungan pada sisi medial yang menjadi
tempat keluar masuknya pembuluh darah dan tempat keluarnya ureter.
3. Sinus Ginjal : rongga yang berisi lemak yang membuka
pada hilus.
4. Parenkim Ginjal : menyelubungi sinus ginjal. Ada 2
bagian, yaitu :
1. Korteks : tersusun atas nefron-nefron ( unit
struktural dan fungsional terkecil dari ginjal yang membentuk urine ). Korteks
memiliki komponen vaskuler ( arteriola aferen, glomerulus, arteriola eferen,
dan kapiler peritubular ), dan komponen tubuler ( kapsul Bowman, tubulus
kontrotus proksimal, lengkung henle turun/desenden, lengkung henle
naik/asenden, tubulus kontortus distal, dan ductus kolektivus ).
2. Medula : disebut juga piramida ginjal. Tersusun atas
sistem tubulus berukuran mikroskopis, meliputi lengkung Henle, duktus kolektivus,
dan duktus Papilaris Bellini. Tiap piramida memiliki papilla di ujungnya
sebagai penyaring urin sebelum menuju kaliks minor.
5. Pelvis Ginjal : rongga peluasan bagian atas ureter. Pelvis
menampung urine dari papilla yang pertama-tama melewati kaliks minor dan
kemudian kaliks major.
Proses Pembentukan Urine…
Filtrasi
Glomerulus :
Darah
dibawa menuju membran glomerulus untuk difiltrasi, dan membran ini akan menahan
sel darah dan protein plasma. Sedangkan air dan zat terlarut berukuran kecil
dapat melewati membran glomerulus dan menuju kapsul bowman. Hasil dari filtrasi
oleh membran glomerulus disebut urine primer. Komponen urine primer :
Ø H2O
Ø Glukosa
Ø Urea
Ø Asam amino
Ø Garam
Ø Kreatinin
Ø Ion anorganik dan organik
Reabsorpsi
Tubulus :
Proses
penyerapan kembali zat yang diperlukan oleh tubuh seperti glukosa, asam amino,
air, nutrisi organik, dan garam mineral. Ada 2 macam reabsorpsi, yaitu :
1. Reabsorpsi Obligat : berlangsung di dalam tubulus
kontortus proksimal hingga tubulus
kontortus distal. Reabsorpsi obligat selalu berlangsung pada setiap keadaan
dengan volume urine yang sama.
2. Reabsorpsi fakultatif berlangsung di tubulus distal
dan tubulus kolektivus. Pada kondisi tertentu, reabsorpsi fakultatif dibantu
oleh hormone seperti ADH dan PTH.
Hasil dari
reabsorpsi adalah urine sekunder yang mengandung :
Ø Air
Ø Garam
Ø Urea
Ø Empedu
Augmentasi
( Sekresi Tubulus ) :
Transport
aktif yang memindahkan zat-zat tertentu dari darah dalam kapiler peritubular,
keluar melewati sel-sel tubuler menuju cairan tubuler, dan masuk ke dalam
urine. Augmentasi berfungsi untuk menjaga pH darah, dan konsentrasi cairan
serta elektrolit dalam darah. Augmentasi terjadi pada tubulus kontortus distal.
Hasil dari augmentasi adala urine sesungguhnya, yang mengandung :
Ø Air
Ø Empedu
Ø Garam, terutama garam dapur
Ø Urea
Ø Ammonia
Ø Vitamin
Ø Hormon
Ø Berbagai zat-zat/ion-ion terlarut
Faktor yang
mempengaruhi pembentukan urine :
o Hormon ADH : dihasilkan oleh hipotalamus di otak.
Mengatur reabsorpsi air.
o Hormon Insulin : berfungsi menurunkan kadar glukosa
darah.
o Sistem renin-angiotensin-aldosteron : dihasilkan
apparatus juksa glomerulus untuk merespon terhadap tekanan darah rendah,
konsentrasi natrium yang rendah, dan kehilangan air.
o Suhu lingkungan.
o Jumlah air yang diminum.
o Alkohol.
Kulit…!
Merupakan
organ terbesar yang menutupi area tubuh. Fungsi kulit :
§ Melindungi tubuh dari gesekan, penyinaran, kuman,
panas, dan zat kimia.
§ Mengurangi kehilangan air.
§ Metabolisme dengan menyintesis vitamin D melalui
bantuan sinar matahari.
§ Mengatur suhu tubuh.
§ Menerima rangsangan dari luar.
§ Kelenjar minyak sebagai alat ekskresi.
Kulit
memiliki 3 lapisan, yaitu :
1. Epidermis : tersusun atas sel-sel epitel pipih
berlapis banyak. Epidermis memiliki beberapa lapisan :
a. Stratum Korneum : lapisan tanduk/paling atas.
b. Stratum Lusidum : lapisan jernih dan transparan yang
dapat menggantikan lapisan korneum.
c. Stratum Granulosum : banyak mengandung pigmen.
d. Stratum Spinosum : lapisan sel-sel tanduk yang
memiliki tonjolan penghubung intraseluler.
e. Stratum Basalis ( Germinativum ) : tempat pembentukan
sel baru.
2. Dermis : pada dermis terdapat akar rambut, pembuluh
darah, kelenjar keringat ( sudorifera ), saraf, dan otot penegak rambut.
3. Hipodermis : lapisan yang mengikat kulit secara
longgar dengan organ-organ di bawahnya.
Kelenjar Keringat !
Terdapat di
lapisan dermis. Kelenjar keringat ada 2 macam, yaitu :
Ekrin :
sekresi keringat dari kelenjar ini mengandung air yang membantu pendinginan
melalui penguapan. Kelenjar Ekrin tersebar di seluruh tubuh, terutama dahi,
telapak tangan, dan kaki.
Apokrin :
ada pada bagian tubuh tertentu seperti ketiak, area payudara, dan area genital.
Sekresi dari kelenjar ini awalnya tak berbau, namun kemudian akan berbau karena
adanya bakteri.
Kelenjar Sebaseus/Minyak !
Menghasilkan
sebum yang kemudian dialirkan ke folikel rambut. Sebum merupakan campuran
lemak, zat lilin, minyak, dan pecahan sel. Sebum berfungsi untuk :
§ Pelembut kulit.
§ Bakterisida.
§ Pertahanan terhadap evaporasi.
Proses
Pengeluaran Minyak !
Pengeluaran
minyak oleh kelenjar minyak dipengaruhi oleh pembuluh darah, dan suhu
lingkungan. Ketika suhu tinggi, pembuluh darah ( termasuk yang ada di sekitar
kelenjar minyak ) akan melebar dan menyebabkan kelenjar minyak tertekan.
Tertekannya kelenjar minyak inilah yang memicu pengeluaran minyak. Inilah
sebabnya jika kita terkena panas matahari terus-menerus kulit akan berminyak.
Paru-Paru ( Pulmo )…!
Selain
sebagai organ respirasi, paru-paru berfungsi sebagai organ ekskresi. Paru-paru
mengeluarkan sisa metabolisme berupa CO2 dan H2O ( uap
air ).
Hati ( Hepar )…!
Tersusun
atas 2 lobus besar, yaitu lobus kanan dan kiri yang dipisahkan oleh ligamen
falsiformis. Hati dibungkus oleh jaringan ikat padat yang disebut kapsula
hepatika. Kapsula ini memiliki percabangan yang disebut kapsula glison, dimana
kapsula glison mengikat pembuluh darah dan empedu pada hati. Hati dapat
berfungsi sebagai alat ekskresi maupun sekresi. Fungsi hati :
a) Kelenjar sekresi ( empedu, insulin, dan adrenalin ).
b) Penyimpan glukosa ( glikogen ).
c) Penyimpan lemak.
d) Penetral racun.
e) Stabilisator gula darah ( glukosa ).
Proses
Perombakan Histiosit/Eristrosit tua :
Eritrosit
tua à dipecah menjadi zat lain dan hemoglobin à hemoglobin dipecah menjadi hemin, zat besi, dan
globulin à hemin kemudian dipecah menjadi empedu, bilirubin, dan
biliferdin à bilirubin dan biliferdin kemudian membentuk urobilin
dengan bantuan oksigen à menjadi zat warna pada urine dan feses
Proses
Perombakan Asam Amino berlebih menjadi Urea :
Asam amino
di tubuh à NH3
+ NH4OH à NH3 + CO2
atau HCO3- + ornitin à sitrulin +
NH3 à arginin à dibantu enzim arginase à urea + H2O + ornitin
Penjelasan :
Asam amino di tubuh akan terurai menjadi NH3 + NH4OH. Karena NH3 bersifat toksik dibandingkan NH4OH, maka NH3 kemudian direaksikan dengan CO2 dan ornitin. Hasil dari reaksi ini adalah sitrulin. Sitrulin kemudian direaksikan dengan NH3 untuk mmebentuk arginin. Arginin kemudian dengan bantuan dari enzim arginase akan dirubah menjadi urea + H2O + ornitin. Ornitin yang terbentuk kemudian akan digunakan dalam proses pembentukan urea selanjutnya.
Gangguan pada Sistem Ekskresi !
Gangguan
pada Ginjal :
- Albuminuria : terjadi masalah pada filtrasi sehingga urin banyak mengandung protein.
- Batu Ginjal : adanya pengendapan pada rongga ginjal atau kandung kemih.
- Diabetes Mellitus : urine mengandung glukosa akibat kurangnya produksi hormone insulin.
- Diabetes Insipidus : produksi urine encer dalam jumlah berlebih yang disertai pula rasa haus.
- Oligouria/Gagal Ginjal : ginjal gagal memproduksi urine.
- Uremia : keadaan dimana darah banyak mengandung urea akibat gagalnya ginjal dalam membuang urea melalui urine.
- Nefritis : radang pada nefron akibat bakteri Streptococcus sp.
- Polyuria : urine yang dihasilkan encer dan jalam jumlah banyak akibat kurangnya kemampuan nefron dalam reabsorpsi.
Gangguan
pada Hati :
- Sirosis Hati : sel hati berubah menjadi jaringan ikat fibrosa sehingga kehilangan fungsinya.
- Penyakit Kuning ( Hepatitis A ) : disebabkan oleh virus.
- Hepatitis B : disebabkan oleh virus.
- Malaria : penyakit ini menyerang sel-sel hati dan disebabkan oleh Plasmodium sp.
Gangguan
pada Kulit :
- Kudis : gatal-gatal akibat infeksi tungau atau kutu air.
- Vitiligo : gangguan pigmentasi sehingga tampak bercak-bercak putih yang dapat melebar pada kulit.
- Jerawat : kulit meradang, pori-pori tersumbat, dan terkadang menimbulkan nanah.
- Dermatitis : radang pada kulit yang dapat menyebabkan gatal, dan kulit melepuh yang akan pecah dan mengeluarkan cairan.
Gangguan
pada Paru-paru :
- Pneumonia : paru-paru basah.
- Afiksi : gagalnya paru-paru mengangkut oksigen ke jaringan.
- Kanker Paru-Paru.
- Asma.
Comments
Post a Comment